Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami, beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita, sendiri
Hanya alang alang pagar rumah kita
Tanya anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita
Haruskah kita beranjak ke kota
Yang penuh dengan tanya
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita
Ada di sini
Minggu, 25 Mei 2014
1/4 Perjalanan
Baru kemaren rasanya kebersamaan ini jelas terasa. dimalam puncak ulang tahun keluarga besar kita,, mungkin kalo boleh meminta, jadikan setiap malam yang akan datang seperti malam itu. dimana kebersamaan, kekeluargaan, dan arti dulur sesungguhnya ku temukan.
Entah dari mana datangnya rasa sayang ini pada kalian. Bagiku kalian bukan hanya sekedar teman, atau dulur. kalian keluarga dan sampai kapanpun menjadi keluarga..
"PBV UNIOR" sebuah nama yang sudah tertancap di dalam hati. Kebersamaan bersama kalian, canda tawa yang kalian berikan sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas yang mungkin sehari saja tidak kujumpai duniaku terasa hampa.
Sebuah nama yang selalu ku junjung tinggi di depan mereka, bahkan diri ini selalu merasa bangga memilikinya.
Tidakkah kalian juga merasa bangga saudaraku. dengan perjuangan kita bersama, kebiasaan yang kita lakukan bersama, bahkan canda tawa yang selalu menghiasi hari-hari kita. Bukankah itu terlampau indah untuk di sia-siakan begitu saja. atau mungkin hanya perasaanku saja yang berlebihan menanggapi kebahagiaan ini.
Sekarang di 1/4 perjalanan perjuanganku, perlahan semua memudar. . . .mungkin ini salahku, atau salahmu, atau mungkin juga salah mereka yang tidak bisa memahami keinginan sesama.
Tidakkah kau merasa ini begitu menyakitkan saudaraku, , , , ,
Tidakkah kau merasa rindu dengan kebersamaan dan canda tawa yang kita hasilkan, , , ,
Tuhaaaaaan, kembalikan segalanya tentang kebersamaan kita, senyum di keluarga kita, dan rasa sayang kita, , , ,
Entah dari mana datangnya rasa sayang ini pada kalian. Bagiku kalian bukan hanya sekedar teman, atau dulur. kalian keluarga dan sampai kapanpun menjadi keluarga..
"PBV UNIOR" sebuah nama yang sudah tertancap di dalam hati. Kebersamaan bersama kalian, canda tawa yang kalian berikan sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas yang mungkin sehari saja tidak kujumpai duniaku terasa hampa.
Sebuah nama yang selalu ku junjung tinggi di depan mereka, bahkan diri ini selalu merasa bangga memilikinya.
Tidakkah kalian juga merasa bangga saudaraku. dengan perjuangan kita bersama, kebiasaan yang kita lakukan bersama, bahkan canda tawa yang selalu menghiasi hari-hari kita. Bukankah itu terlampau indah untuk di sia-siakan begitu saja. atau mungkin hanya perasaanku saja yang berlebihan menanggapi kebahagiaan ini.
Sekarang di 1/4 perjalanan perjuanganku, perlahan semua memudar. . . .mungkin ini salahku, atau salahmu, atau mungkin juga salah mereka yang tidak bisa memahami keinginan sesama.
Tidakkah kau merasa ini begitu menyakitkan saudaraku, , , , ,
Tidakkah kau merasa rindu dengan kebersamaan dan canda tawa yang kita hasilkan, , , ,
Tuhaaaaaan, kembalikan segalanya tentang kebersamaan kita, senyum di keluarga kita, dan rasa sayang kita, , , ,
Langganan:
Postingan (Atom)